Umur 2-5 tahun merupakan usia keemasan. Mengapa disebut demikian? Pada usia ini anak sedang senang-senangnya bereksplorasi, menemukan hal-hal baru, bermain, bernyanyi bersenang gembira dengan teman-teman. Pemberian calistung pada anak usia dini akan membuat anak menjadi tertekan karena mengharuskan anak mengingat sesuatu dengan metode serius.
Dampak yang kurang baik akan timbul jika pemberiaan kegiatan calistung secara berlebihan di luar kemampuan. Dampak tersebut akan terlihat dari sisi psikologis anak seperti :
- Anak cenderung mudah stres
- Anak akan merasa Tertekan
- Anak menjadi tidak ceria
- Anak harus berfikir dewasa sebelum waktunya.
Lalu Apa saja dampak Negatif yang terjadi jika kita memaksakan untuk memberi pembelajaran calistung pada anak?
- Merusak Tatanan Otak
Pemberian calistung di waktu yang tidak tepat dan secara berlebihan akan merusak tatanan otak pada anak.
- Kurang Bisa Menyelesaikan Persoalan
Kurang bisanya anak menyelesaikan persoalan karena dia sudah terdikstraksi oleh beban berat calistung. Sehingga sirkuit otaknya tidak bedasarkan urutan dan menjadi acak.
- Bermain Yang Kurang Leluasa
Hakikat anak dalam periode emas ini adalah bermain. Jika anak sudah diberi dengan kegiatan seperti les calistung yang begitu berlebihan maka “kegiatan bermain” mereka jadi kurang leluasa karena calistung merupakan kegiatan berat yang menguras otak anak usia dini. Walau banyak yang beranggapan calistung bisa saja diterapkan sambil bermain, tetapi tetap tatanan otak juga akan sedikitnya berpikir lebih keras dibandingkan bermain pada kegiatan yang sewajarnya.
Setelah mengetahui dampak negatif dari pembelajaran calistung yang berlebihan. kita sebagai orang tua harus lebih bijaksana terhadap pemberian pembelajaran calistung pada anak. boleh saja bila kita ingin mengenalkan pembelajaran calistung pada anak, namun harus sesuai takaran dan yang terpenting tidak menekan anak