Setiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda – beda dalam tingkat dan indikator yang beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap anak cerdas. Sebagai Pendidik yang baik mampu mengenali kecerdasan setiap anak didiknya. Oleh karena itu, setiap pendidik anak usia dini dapat mengetahui dan menstimulasi dengan cara mengembangkan kecerdasan anak. Potensi kecerdasan itu dapat kita kenali sejak awal kehidupan, bahkan mungkin pada masa bayi. Pada saat itu, kekuatan dan kelemahan intelektual akan muncul paling mudah, jika individu mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenali pola-pola tertentu dan menguji pada kapasitas mereka.
Kecerdasan (intelligences) adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan suatu produk yang berharga dalam berbagai latar belakang budaya (Leli Halimah, 2016:110).
Menurut Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim (2013:9) kecerdasan yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan lingkungan, kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai, kemampuan untuk memahami ide-ide yang kompleks, kemampuan berfikir produktif, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan belajar dari pengalaman dan kemampuan untuk memahami hubungan.
Kecerdasan ini sangat berkaitan dengan kemampuan matematika dan logika seseorang. Kemampuan matematika merupakan kemampuan mengenal angka, memanipulasi angka, serta dapat memahami pola-pola angka/rumus-rumus dengan baik. Sedangkan kemampuan logika berhubungan dengan kemampuan untuk membangun suatu kemampuan yang logis dari suatu masalah dan benda yang ditemui. Dengan kemampuan ini seseorang dapat menyelesaikan masalahnya dari hal-hal khusus ke hal-hal umum atau sebaliknya.
Berikut merupakan kesimpulan dari kecerdasan logika matematika yaitu:
- kemampuan dalam mengenal angka/rumus
- kemampuan untuk berhitung
- kemampuan untuk menyelesaikan masalah
- kemampuan untuk berpikir logis
- bermain bentuk geometri dan permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan logika matematika anak.