Dunia anak adalah bermain. Terdapat macam-macam mainan yang anak minati. Sebagai orang tua harus memberi ruang untuk memilih apa yang ia sukai. Selain itu, orang tua juga harus menghargai setiap pilihan anak, meskipun berbeda dari anak pada umumnya.
Ibarat kertas putih, anak sangat polos. Orang tua perlu untuk mengisi kertas yang polos itu dengan cara yang menarik dan kreatif. Cara orang tua dalam mengisi kertas yang polos harus menyesuaikan zaman dan juga tidak ada paksaan. Jika anak melakukan sesuatu tanpa ada paksaan/atas keinginan sendiri, anak akan belajar untuk berani berpendapat dan berpikir kritis.
Orang tua perlu memahami setiap karakteristik anak sehingga tahu latar belakang sikap dan perilaku anak. Dengan memahami latar belakang sikap dan perilaku anak, orang tua dapat memberikan stimulasi yang tepat. Stimulasi-stimulasi yang tepat jika anak mengalami kesulitan untuk fokus belajar yaitu :
Membangun kebiasaan dengan mengatur timeline setiap aktivitas di rumah
Dengan adanya timeline, anak dapat belajar disiplin. Selain itu, orang tua juga dapat mengetahui saat-saat yang tepat untuk mengajak anak belajar.
Ruang belajar yang menarik, bersih, dan nyaman untuk anak
Dengan ruang belajar yang menarik, bersih, dan nyaman untuk anak, anak akan lebih betah untuk belajar.
Memberi ruang bebas berekspresi untuk anak
Kebebasan berekspresi ini dapat membuat anak leluasa untuk belajar. Tanpa perlu paksaan, anak akan dengan senang hati untuk belajar. Tetapi, orang tua tetap harus memberikan pengarahan yang tepat agar anak tahu batasan-batasan berekspresi.
Berikan pujian atas kemauannya dalam melakukan aktivitas
Kata-kata yang positif berupa pujian dapat menambah motivasi anak. Motivasi tersebut dapat menguatkan dirinya saat mengalami kegagalan sehingga bangkit lagi.
Itulah beberapa cara untuk memberikan stimulasi yang dapat diterapkan sehingga anak dapat lebih mudah dalam meningkatkan pemahamannya.
baca jugaa….
