Nyaman Belajar Bahasa bersama Buah Hati

Hubungan antara orang tua dan anak terjalin karena adanya interaksi, interaksi yang berawal sejak anak masih ada dalam kandungan ibunya. Anak akan menangkap semua kata yang mereka dengar. Saat berada dalam kandungan anak akan menangkap suara ayah dan ibu nya,saat anak terlahir mereka akan mengenal bahwa yang mengajak atau menggendong mereka adalah orang yang mengajak mereka berkomunikasi saat dalam kandungan.

Belajar bahasa juga dapat berawal dari sentuhan , dengan sentuhan anak akan merasa nyaman dan aman. Sentuhan  dapat berupa sentuhan fisik dan non-fisik. Sentuhan fisik biasanya berupa pelukan,elusan,genggaman,ciuman,sedangkan sentuhan non-fisik yaitu pujian,semangat,motivasi. Sentuhan-sentuhan tersebut dapat dilakukan kepada anak setiap saat tanpa alasan.

Anak merasa nyaman saat mereka mendapatkan banyak kasih sayang dari orang terdekat atau tersayang mereka. Dari situ anak akan belajar banyak bahasa. Pemilihan bahasa  untuk berkomunikasi dengan anak pun harus benar-benar teliti. Orang tua wajib menghindari kata “jangan” saat berkomunikasi dengan anak. Orang tua dapat mengganti kata “jangan” dengan kata lain yang tidak membuat anak akan merasa tersinggung. Contohnya :

“Jangan berantakin lagi dong adek” sebaiknya orang tua mengganti kalimat tersebut dengan

“adek,dirapihkan lagi ya supaya terlihat rapi”. Dengan menggunakan kata-kata yang tidak membuat anak tersinggung akan membuat mereka nyaman. Penguasaan bahasa mereka juga tidak akan terhambat, penambahan kosakata mereka juga akan menjadi lebih banyak dan baik tanpa kata-kata yang menurut mereka terlalu kasar.

Karena anak adalah peniru ulung, maka kita sebagai role model mereka harus memberikan contoh sikap maupun perilaku yang baik kepada mereka. Buat anak senyaman mungkin dengan kita saat melakukan interaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *