Tahap Perkembangan Anak Usia Dini Dalam Mempersiapkan Calistung

Stimulasi Calistung Anak Usia Dini, Ideal Dilakukan Usia Berapa? | Orami

Tahap Perkembangan Anak Usia Dini Dalam Mempersiapkan Calistung

Masa anak usia dini sering disebut masa emas yaitu masa di mana anak mulai peka dan sensitif untuk menerima berbagai rangasangan, anak memiliki otak yang mampu berkembang sampai 80% dari seluruh kemampuan anak. Tujuan utama PAUD adalah untuk membentuk anak-anak yang berkualitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk kehidupan jangka panjang. Piaget, 1960 (dalam Surya, 2015) mengemukakan penahapan dalam perkembangan kognitif atau intelektual anak yang dibagi dalam empat periode, yaitu:

  • Periode sensori-motor usia 0-2 tahun
  • Periode pra-operasional usia 2-7 tahun
  • Periode operasional konkret usia 7-11 tahun
  • Periode operasional formal usia 11-dewasa

Tahapan perkembangan pada anak usia dini meliputi lima aspek perkembangan yaitu:

Kognitif

Menurut Piaget, 1960 (dalam Papalia, 2014)Anak usia dini merupakan periode pra-operasional yaitu rentang usia 2-7 tahun, masa ini anak mulai berkembang kemampuan bahasanya walaupun kemampuan berpikirnya masih statis. Anak-anak belum siap untuk terlibat dalam operasi mental logis dan berpikir abstrak.

Fisik-motorik

Anak mengacu pada perkembangan motorik kasar yaitu keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot besar seperti saat anak naik-turun tangga, berlari atau memanjat pohon dan motorik halus yaitu keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata-tangan seperti menggunting, mengancing baju dan menggambar.

Bahasa

Membaca dan menulis merupakan bagian dari belajar bahasa untuk mengembangkan aspek bahasa anak. Anak untuk bisa membaca dan menulis perlu mengenal beberapa huruf-huruf, kosakata sehingga mudah memahami suatu kalimat.

Sosio-emosional

Terlihat pada perilaku anak, diantaranya terjadinya kerjasama dengan teman sebaya, simpati, empati, sikap ramah, ketergantungan dengan orang lain, sikap tidak mementingkan diri sendiri, dan hasrat akan penerimaan sosial.

Nilai agama moral

Kemampuan anak untuk memahami kaidah-kaidah moral dan mampu menjadikannya sebagai pedoman dalam bertutur kata, bersikap, dan berperilaku. Perkembangan moral anak ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *